Saat ini bekerja dengan waktu yang fleksibel, tengah menjadi tren. Tren ini terutama terjadi pada kalangan anak muda, usia produktif. Dengan semangat yang berkobar dan kreativitas tanpa batas, anak muda sekarang cenderung menginginkan pekerjaan dengan waktu yang fleksibel. Masalahnya, apakah perusahaan siap dengan tren seperti ini?

Sebagai pemilik perusahaan atau orang yang berkepentingan memutar roda perusahaan, Anda harus menyiapkan diri dan perusahaan yang Anda kelola, agar bisa menciptakan suasana kerja dengan jam yang fleksibel. Oleh karenanya, Anda perlu menerapkan kiat-kiat, seperti ini:

Implementasikan teknologi pendukung

Tren bekerja secara fleksibel tidak bisa terlepas dari peran teknologi pendukung. Sebagai pemilik perusahaan, Anda wajib mencari tahu perangkat digital yang bisa digunakan untuk memutar roda perusahaan. Perangkat teknologi tersebut misalnya adalah software atau aplikasi daftar kehadiran, pencatat aktivitas pekerjaan karyawan, bahkan software yang bisa memberikan informasi tentang web atau tampilan yang dibuka di komputer karyawan. 

Sosialisasikan pada seluruh karyawan

Jika Anda sudah mempersiapkan perusahaan untuk menerapkan waktu yang fleksibel dalam bekerja, sosialisasikan pada seluruh karyawan. Mereka harus tahu bahwa perusahaan sudah memberlakukan sistem yang baru. Selanjutnya, berlakukan peraturan dengan bertahap. Misalnya, tetap memperbolehkan karyawan yang ingin masuk di jam kerja seperti sebelum diberlakukannya jam kerja fleksibel. Sebab, tidak semua anak muda menyukai jam kerja fleksibel, meskipun sedang menjadi tren. Gunakan perangkat digital untuk berkomuniasi pada semua karyawan, termasuk saat mensosialisasikan informasi ini. Anda dapat menggunakan aplikasi chat yang dapat diunduh gratis, atau mulai menggunakan aplikasi berbayar. Beri informasi juga pada seluruh karyawan bahwa saat ini perusahaan sudah akan mulai menggunakan perangkat teknologi digital untuk mengoptimalkan pekerjaan, termasuk saat berkoordinasi. 

Tetapkan peraturan yang jelas

Meskipun sudah menggunakan sistem jam kerja fleksibel, tetaplah memberikan peraturan yang jelas. Misalnya, semua karyawan harus tetap bekerja selama 8 jam. Selain itu, batasi jam masuk paling akhir. Anda bisa menetapkan bahwa karyawan boleh masuk kantor paling lambat pukul 10.00. Sebaliknya, tetapkan juga bahwa karyawan sudah harus meninggalkan kantor paling lambat pukul 19.00. Peraturan yang jelas seperti ini, selain untuk membuat karyawan tetap disiplin dan produktif, juga untuk menjaga efisiensi perusahaan. 

Siasati dengan menggunaka perangkat teknologi digital. Set perangkat teknologi, misalnya, karyawan sudah tidak bisa lagi melakukan presensi ketika melewati batas waktu yang ditentukan. Jangan khawatir, perangkat teknologi saat ini sudah bisa disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan meskipun jam kerja dilakukan secara fleksibel. 

Lakukan adaptasi

Membuat peraturan jam kerja yang fleksibel, berarti Anda juga harus beradaptasi dengan sistem. Tujuannya adalah menjaga agar komunikasi dan koordinasi tetap berjalan. Salah satu contoh adaptasi ini adalah menggunakan software, website, atau aplikasi yang mendukung pekerjaan. Tidak perlu bingung mencari tools seperti ini, sebab eCentrix sudah menyediakannya. Anda tinggal memilih tools yang paling sesuai dengan perusahaan, di web eCentrix. Jangan khawatir, eCentrix sudah berpengalaman lebih dari 19 tahun dalam menyediakan solusi sistem pekerjaan, baik untuk perusahaan dengan jam kerja fleksibel maupun pekerjaan yang dilakukan dengan jarak jauh. 

Tetap beri batasan waktu

Anak muda masa kini memang lebih menyukai jam kerja yang fleksibel, baik dilakukan di rumah maupun di kantor. Namun, ada satu hal yang menjadi luput dari perhatian perusahaan, yaitu tentang jam lembur. Seharusnya, jika membutuhkan tenaga mereka hingga melebihi jam kerja yang ditetapkan, perusahaan tetap harus membayar tenaga karyawan atas kelebihan jam kerja tersebut. Perusahaan harus siap dengan hal ini, dalam rangka menghadapi tren anak muda yang lebih suka jam kerja fleksibel. Perlu Anda ketahui, di luar sana banyak anak muda yang dengan mudahnya memutuskan untuk resign, ketika diharuskan bekerja melebihi jam kerja, tetapi tidak dibayarkan uang lemburnya.

Terus libatkan karyawan

Risiko yang mungkin dialami oleh perusahaan terkait jam kerja fleksibel adalah keterlibatan karyawan dalam berkoordinasi. Sebagai contoh, karyawan A masuk kerja pukul 07.00 pagi. Karyawan lain mulai bekerja pukul 10.00. Padahal mereka harus berkoordinasi terkait pekerjaan. Agar tidak lost control, tetap libatkan karyawan untuk bekerja, dengan cara menyiapkan ruang di dunia maya untuk saling berkoordinasi. Jadi, meskipun jam kerja tidak bersamaan, semua karyawan tetap terlibat dalam urusan pekerjaan. 

Pantau dan beri apresiasi pada pencapaian

Buatlah target pencapaian sebagai acuan. Sebagai pemilik perusahaan, Anda harus memantau kinerja para karyawan agar tetap terfokus pada pencapaian. Anda pun harus tahu kerja keras mereka dan memberikan apresiasi apabila target tersebut tercapai. Dengan adanya apresiasi atas kinerja para karyawan, akan memotivasi mereka untuk menjaga, bahkan meningkatkan performa kerja. 

Berikan bonus

Bonus adalah salah satu dari faktor yang membuat karyawan loyal pada perusahaan dan tidak mudah memutuskan untuk resign. Bagaimana pun karyawan bekerja adalah bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan membutuhkan penghargaan atas kontribusi yang telah dilakukan. Berikan bonus secara berkala, sesuai dengan kontribusi masing-masing karyawan. 

Tren anak muda yang menginginkan sistem jam kerja yang fleksibel, tentu memerlukan kesiapan bagi perusahaan. Kiat-kiat di atas bisa Anda terapkan pada perusahaan, sehingga tercipta kerja sama yang menguntungkan antara perusahaan Anda dan para karyawan.

Chat di sini!
1
Ada yang bisa kami bantu?